Little Known Ways To BDSM: Sebuah Pengantar Mendalam Ke Dunia Sensasi Dan Kontroversi Better > 자유게시판

본문 바로가기

사이트 내 전체검색

2022 지능정보사회이용자보호 국제컨퍼런스

2022.12.01(THU) 14:00 ~ 18:00페럼타워 페럼홀(3층) 온라인 실시간 스트리밍

자유게시판

Little Known Ways To BDSM: Sebuah Pengantar Mendalam Ke Dunia Sensasi …

페이지 정보

작성자 Dell 작성일 24-03-23 02:16 조회 360 댓글 0

본문

BDSM: Sebuah Pengantar Mendalam ke Dunia Sensasi dan Kontroversi




BDSM, singkatan dari Bondage, Dominance/Discipline, Submission/Sadism, dan Masochism, yaitu subkultur yang sudah menjadi subjek polemik dan penelitian selama bertahun-tahun. Dengan akarnya yang kuno dan berkembang menjadi fenomena budaya yang kompleks, BDSM memunculkan bermacam-macam respon dari masyarakat biasa, mulai dari penolakan sempurna sampai pemahaman yang mendalam.


Sejarah BDSM: Dari Kuno Sampai Modern

BDSM bukanlah fenomena baru. Praktik-praktik seperti perbudakan, sanksi lahiriah, dan permainan kekuasaan sudah ada dalam sejarah manusia sejak zaman kuno. Sebagai teladan, dalam kebudayaan Romawi kuno, relasi dominasi dan submisi tak jarang kali terjadi dalam wujud perbudakan seksual. Meski berjenis-jenis praktik ini memiliki akar sejarah yang panjang, istilah BDSM sendiri baru muncul pada abad ke-20.

Pada awal abad ke-20, figur-figur seperti Marquis de Sade, seorang penulis Prancis yang terkenal dengan karya-karyanya yang kontroversial, memberikan kontribusi besar kepada pemahaman awal seputar konsep-konsep yang berhubungan dengan BDSM. Selain itu, di era yang sama, Sigmund Freud mempersembahkan konsep sadisme dan masokisme sebagai bagian dari teori psikoanalisisnya.

Perkembangan lebih lanjut dari subkultur ini terjadi pada tahun 1950-an dan 1960-an di Amerika Serikat, saat kelompok sosial-komunitas rahasia mulai terbentuk di sekitar praktik-praktik BDSM. Selama periode ini, para pelaku BDSM mulai merumuskan kode etik dan undang-undang-aturan yang mengantar praktik-praktik mereka, serta menyampaikan konsep-konsep seperti \"Safe, Sane, and Consensual\" (SSC) dan \"Risk-Aware Consensual Kink\" (RACK), yang menekankan pentingnya keselamatan dan persetujuan dalam seluruh interaksi BDSM.

Konsep-Konsep Dasar dalam BDSM

1. Bondage: Merupakan praktik mengikat atau memegang gerakan seseorang mengaplikasikan tali, rantai, massage sex atau bahan lainnya. Tujuan dari bondage bisa bervariasi, mulai dari keindahan dan eksplorasi sensual sampai permainan kekuasaan.

2. Dominance and Submission (D/s): D/s melibatkan dinamika kekuasaan di antara pasangan, di mana satu pihak mengambil peran dominan (dom) sementara yang lainnya menjadi submisif (sub). Ini melibatkan peraturan-peraturan yang disepakati dan permainan kekuasaan yang konsensual.

3. Sadism and Masochism (S&M): Sadisme ialah kepuasan seksual yang didapat dari menyakiti atau mendominasi orang lain, sementara masokisme ialah kepuasan dari menerima rasa sakit atau penderitaan. Dalam konteks BDSM, kedua konsep ini bisa dijelajahi dengan persetujuan dan batasan yang jelas.

4. Consent: Persetujuan adalah pilar utama dalam praktik BDSM. Semua tindakan mesti didasarkan pada kesepakatan yang jelas dan dikasih secara sukarela oleh segala pihak yang terlibat. Persetujuan ini mesti bebas dari paksaan, tekanan, atau manipulasi.

Kontroversi dan Penafsiran Terhadap BDSM

Padahal praktik-praktik BDSM sudah berkembang dan diterima secara luas di antara komunitas yang terlibat, masih ada banyak kontroversi yang mengelilingi subkultur ini. Salah satu kritik utama yakni bahwa BDSM melibatkan kekerasan dan penindasan, walaupun penyokongnya menegaskan bahwa semua tindakan dilaksanakan dengan persetujuan dan kesadaran penuh dari semua pihak yang terlibat.

Beberapa juga cemas bahwa praktik-praktik BDSM dapat memperkuat ketidaksetaraan gender dan mewujudkan kesalahpahaman tentang apa yang sesungguhnya sehat dalam relasi seksual. Melainkan, penyokong BDSM berargumen bahwa subkultur ini sebetulnya mendukung komunikasi yang jujur ​​dan terbuka antara pasangan, serta pemberdayaan individu untuk mengeksplorasi dan menyuarakan harapan mereka dengan aman.



BDSM ialah subkultur yang rumit, dengan akar sejarah yang panjang dan perkembangan modern yang terus berlanjut. Sedangkan masih menghadapi banyak kontroversi, BDSM telah berkembang menjadi komunitas yang terorganisir dengan bagus, dengan prinsip-prinsip seperti keselamatan, kesadaran, dan persetujuan yang menjadi pertanda utama.

100-neue-us-dollar-scheine-auf-schwarzem-hintergrund.jpg?b=1&s=170x170&k=20&c=3GiB4lAJKUJUhOkvEL-fg_Q9uMlOFD8U7gnRGtJ0UJg=Penting untuk diingat bahwa praktik-praktik BDSM semestinya selalu dikerjakan dengan persetujuan bebas dan sukarela dari segala pihak yang terlibat. Dengan memahami konsep-konsep dasar dan nilai-nilai yang mendasari subkultur ini, masyarakat bisa lebih terbuka kepada beraneka bentuk ekspresi seksual dan menunjang kebebasan individu untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan diri mereka dengan aman dan sehat.

댓글목록 0

등록된 댓글이 없습니다.

2022 지능정보사회 이용자보호 국제컨퍼런스 사무국

  • +82-2-6931-0090 +82-2-6008-4031 2022icei@gmail.com
  • Copyright © All Rights Reserved. Designed by ICEI2022